Memang sebabnya belum tau pasti.
Entah karena jaringan kata yang tak terjalin baik dalam otak. Entah lidah terjerat diam beku. Entah terbiasa.
Tapi mungkin pepetah "Diam itu emas." benar. Emas yang mengusir masalah. Dan hanya butuh waktu. Kenapa? karena mungkin memang hanya terbiasa
But, could it be solved by a silence?
Or it's just run away together with those never-be-spoken-words?
Janggal memang, pecahkan saja gelasnya biar ramai..
No comments:
Post a Comment